Kubuka buku merah ajaib itu
Kubaca kisah-kisah yang tercetak di dalamnya
Kisah-kisah yang mengalir indah
Tentang sebuah perjuangan berharga
Dari seseorang yang kita panggil bunda
Dulu aku selalu berfikir, aku rindu bundaku
Yang wajahnya tak pernah ku tahu
Yang telah pergi jauh, melanglang tinggalkanku
Dan ku tak pernah sadari
Ada kasih yang lebih nyata di sini
Dari seseorang yang harusnya pun kupanggil ibu
Dari buku ajaib itu, ku sadari
Kasih itu pun harus kuhargai
Karena tetes keringatnya, karena perjuangannya
Ku ada di sini, ku merasa berarti
Karena didikannya, yang dulu kufikir salah
Aku merasa besar, aku merasa kuat
Ternyata egoku lah yang salah
Karena ku yakini, ia pun sayangiku sepenuh jiwanya
Meskipun aku bukan ada karena darahnya
Tapi dia sayangiku, dengan sepenuh hatinya
Terima kasih ibu, atas perjuanganmu membesarkanku
Terima kasih “Chicken Soup for The Mother’s Soul”,
Yang telah menyadarkanku, akan kasih seorang ibu… J
Itartika's notes
Jumat, 05 Oktober 2012
Selasa, 25 September 2012
Sekedar Sedikit Pesan_Mana Nurani Kita?
Hey, Kalian, coba dengar. coba dengar dengan seksama..
oh, ada tangis di sana. tangis kelaparan, tangis kekurangan.
Tangis yang tetap ada karena tiada uluran.
Mana nurani kita, hingga begitu sulit tuk mengulurkan sedikit cinta?
hey, kalian, coba lihat di sana, lihatlah dengan seksama.
Anak-anak kecil berlarian dengan perut membesar
asal kau tahu, mereka kelaparan
mereka kena busung lapar
bukankah kau dapat meilhat..
Lalu mana nuranimu?
Kau makan dengan nyaman, dengan yang layak makan..
tapi mereka?
Tak perlu jauh-jauh untuk melihat ke"sedih"an itu...
Kau cuma perlu berjalan ke bawah jembatan
di sana tersembunyi kehidupan..
yang sangat pantas tuk dapat uluran...
Ayo, tunujukkan, kalau nurani kita masih ada
kalau rada perduli itu masih tersisa...
bersama kita peduli, tuk membuat mereka lebih baik..
oh, ada tangis di sana. tangis kelaparan, tangis kekurangan.
Tangis yang tetap ada karena tiada uluran.
Mana nurani kita, hingga begitu sulit tuk mengulurkan sedikit cinta?
hey, kalian, coba lihat di sana, lihatlah dengan seksama.
Anak-anak kecil berlarian dengan perut membesar
asal kau tahu, mereka kelaparan
mereka kena busung lapar
bukankah kau dapat meilhat..
Lalu mana nuranimu?
Kau makan dengan nyaman, dengan yang layak makan..
tapi mereka?
Tak perlu jauh-jauh untuk melihat ke"sedih"an itu...
Kau cuma perlu berjalan ke bawah jembatan
di sana tersembunyi kehidupan..
yang sangat pantas tuk dapat uluran...
Ayo, tunujukkan, kalau nurani kita masih ada
kalau rada perduli itu masih tersisa...
bersama kita peduli, tuk membuat mereka lebih baik..
Sabtu, 09 Juni 2012
Siapa Bilang 13 Angka Sial?
Mungkin banyak orang
yang beranggapan bahwa 13 itu angka sial. Dan kebanyakan orang itu pula
berusaha untuk menjauhi hal-hal yang berbau angka 13. Kesalahan perspektif
ini sudah berlangsung berpuluh-puluh
tahun, tertanam dalam benak masyarakat dunia.
Kecuali mungkin bagi beberapa orang yang masih mengguanakan akal
sehatnya untuk tidak memikirkan hal-hal yang tidak masuk akal seperti itu.
Padahal sesungguhnya,
siapa bilang 13 itu angka sial? Malah
ada beberapa golongan yang menganggap bahwa adalah angka yang sempurna. Berada
di atas angka 12, yang ,menurut kepercayaan kuno adalah angka yang sempurna,
berarti 13 adalah derajat di atas kesempurnaan. Kesempurnaan diatas
kesempurnaan. Golongan yang percaya akan hal ini adalah golongan
Mason/Templar/Luciferian. Do yo know about luciferian? About Templar? About
George Washington?
Sejarah penanaman
kepercayaan bahwa 13 adalah angka sial berasal dari Eropa. Berawal dari sebuah
kejadian penting pada tahun 1307 di Prancis yaitu pembasmian para templar atas
perintah dari Paus Clement III untuk membantu tentara Prancis dibawah Raja
Philip IV menumpas Ksatria Templar dari seluruh Eropa. Tepatnya pada hari
Jumat, 13 Oktober 1307. Baik Paus Clement III maupun Raja Philip IV pasti tahu
bahwa para Templar sangat memuja angka 13. Karena itu mereka sengaja membuat
momentum tanggal tersebut untuk menghajar Templar.
Ada segelintir tokoh
dunia yang sangat mempercayai bahwa 13 adalah angka yang membawa petaka
--penyakit kepercayaan ini bernama TriskaidekaphobiaI—contohnya
seperti Napoleon dan Franklin Delano Roosevelt. Mereka selalu menambahkan satu
kursi kosong jika terpaksa makan malam dengan 13 orang undangan, karena mereka
percaya bahwa apabila Cuma ada 13 kursi, maka salah satu undangan tersebut akan
mengalami musibah kematian.
Selasa, 27 Maret 2012
PKI dan Ideologi Komunis
Masa-masa perjuangan, ketika memikirkannya, mungkin tak kan lepas dari PKI. PKI, organisasi massa yang banyak menuai kontraversi. Pergerakannya yang perlahan tapi pasti, berusaha untuk mencapai kebebasan bangsa NAMUN juga bersebrangan dengan asas asli bangsa Indoensia. Tapi toh, walaupun begitu, perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia tak lepas dari warna-warni perjalanan PKI dan Ideologi Komunis di Indonesia.
Berawal dari masuknya benih-benih paham Marxisme ke Indonesia yang dibawa oleh H.J.F.M Sneevliet. Sneevliet adalah salah seorang pemimpin buruh Belanda. Ia mendirikan ISDV (Indische Sociaal-Demokratische Vereniging), cikal bakal dari PKI. Pada saat pembentukannya, ISDV tidak menuntut kemerdekaan Indonesia. Pada saat itu, ISDV mempunyai sekitar 100 orang anggota, dan dari semuanya itu hanya tiga orang yang merupakan warga pribumi Indonesia. Namun demikian, partai ini dengan cepat berkembang menjadi radikal dan anti kapitalis.
Keadaan buruk para buruh sehabis Perang Dunia I, panen padi jelek, dan ketidakpuasan buruh perkebunan karena upah yang rendah dan membumbungnya harga-harga, membuat pengaruh ISDV begitu kuat di hati masyarakat. Keadaan ini membuat Belanda kalang kabut. Maka, akhirnya banyak sekali para pemimpin ISDV yang ditangkap dan diasingkan, sedangkan Sneevliet sendiri dipulangkan kembali ke Belanda.
Tapi, ini bukan berarti ISDV runtuh begitu saja. Sisa-sisa para tokoh ISDV akhirnya sepakat untuk mendirikan PKI (Partai Komunis Indonesia). IdeologI Komunis menancap kuat di hati para tokoh PKI ini. Asas kesejahteraan buruh, itu yang mereka perjuangkan.
Setelah berhasil menempatkan dirinya sebagai partai yang besar, PKI merasa kuat untuk melakukan pemberontakan pada tahun 1926. Banyak kekerasan yang mereka buat di berbagai daerah. Tapi dalam waktu 3 hari, mereka sudah bisa ditumpas. Puluhan ribu pengikut PKI ditangkap dan dipenjarakan. Sejak peristiwa itu, banyak sekali organisasi-organisasi yang terkena imbasnya. Mereka mengalami penindasan dari pemerintah colonial sehingga sulit sekali bergerak.
Kisah PKI tidak berhenti sampai di situ saja. Pada tahun 1948, pergerakan PKI mulai kelihatan lagi geliatnya. Dengan Muso sebagai pemimpinnya, PKI berusaha untuk merebut kekuasaan dengan melakukan berbagai teror kepada pemerintah dan masyarakat. Beberapa aksi yang dijalankannya diantaranya dengan melancarkan propaganda antipemerintah, mengadakan demonstrasi-demonstrasi, pemogokan, menculik dan membunuh lawan-lawan politik, serta menggerakkan kerusuhan dibeberapa tempat. Puncak aksi PKI adalah pemberotakan terhadap RI pada 18 September 1948 di Madiun, Jawa Timur. Tujuan pemberontakan itu adalah meruntuhkan negara RI dan menggantinya dengan negara komunis. Dalam aksi ini beberapa pejabat, perwira TNI, pimpinan partai, alim ulama dan rakyat yang dianggap musuh dibunuh dengan kejam. Tindakan kekejaman ini membuat rakyat marah dan mengutuk PKI. Tokoh-tokoh pejuang dan pasukan TNI memang sedang menghadapi Belanda, tetapi pemerintah RI mampu bertindak cepat. Panglima Besar Soedirman memerintahkan Kolonel Gatot Subroto di Jawa Tengah dan Kolonel Sungkono di Jawa Timur untuk menjalankan operasi penumpasan pemberontakan PKI. Pada 30 September 1948, Madiun dapat diduduki kembali oleh TNI dan polisi. Dalam operasi ini Muso berhasil ditembak mati sedangkan Amir Syarifuddin dan tokoh-tokoh lainnya ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.
TAPI, setelah ini semua, bukan berarti PKI mati begitu saja. Dengan perlahan-lahan mereka tumbuh dengan cara yang lebih halus, dengan tujuan yang masih sama, yaitu menjadikan Indonesia Negara komunis yang bahkan mereka mengaku tak bertuhan. Memang sulit untuk menumbangkan sebatang pohon. Setelah kita menebangnya, bukan berarti ia telah hilang selamanya, masih ada akar yang tersembunyi di dalam tanah. Yang tak terlihat mata, namun kuat dan siap tumbuh lagi kapan saja. Kita cuma bisa membentengi diri kita sendiri dari paham-paham yang dapat menjerumuskan kita ke jalan salah.
Mungkin pengaruh PKI memang sangat kecil bagi Bangsa Indonesia. Namun, setidaknya PKI dan paham Komunisnya telah menunjukkan kepada dunia bahwa di Indonesia masa lalu ada sebuah organisasi yang mempunyai massa yang besar dan berideologi komunis. Menunjukkan pada dunia, bahwa Indonesia masih bisa bersuara untuk menunjukkan keberadaannya. Dibalik berbagai sisi negatif dari sesuatu, tentu terdapat sisi positif walaupun sedikit bukan?
Minggu, 04 Maret 2012
Siapa Bilang 13 Angka Sial??
Mungkin banyak orang yang beranggapan bahwa 13 itu angka sial. Dan kebanyakan orang itu pula berusaha untuk menjauhi hal-hal yang berbau angka 13. Kesalahan perspektif ini sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun, tertanam dalam benak masyarakat dunia. Kecuali mungkin bagi beberapa orang yang masih mengguanakan akal sehatnya untuk tidak memikirkan hal-hal yang tidak masuk akal seperti itu.
Padahal sesungguhnya, siapa bilang 13 itu angka sial? Malah ada beberapa golongan yang menganggap bahwa adalah angka yang sempurna. Berada di atas angka 12, yang ,menurut kepercayaan kuno adalah angka yang sempurna, berarti 13 adalah derajat di atas kesempurnaan. Kesempurnaan diatas kesempurnaan. Golongan yang percaya akan hal ini adalah golongan Mason/Templar/Luciferian. Do yo know about luciferian? About Templar? About George Washington?
Sejarah penanaman kepercayaan bahwa 13 adalah angka sial berasal dari Eropa. Berawal dari sebuah kejadian penting pada tahun 1307 di Prancis yaitu pembasmian para templar atas perintah dari Paus Clement III untuk membantu tentara Prancis dibawah Raja Philip IV menumpas Ksatria Templar dari seluruh Eropa. Tepatnya pada hari Jumat, 13 Oktober 1307. Baik Paus Clement III maupun Raja Philip IV pasti tahu bahwa para Templar sangat memuja angka 13. Karena itu mereka sengaja membuat momentum tanggal tersebut untuk menghajar Templar.
Ada segelintir tokoh dunia yang sangat mempercayai bahwa 13 adalah angka yang membawa petaka --penyakit kepercayaan ini bernama TriskaidekaphobiaI—contohnya seperti Napoleon dan Franklin Delano Roosevelt. Mereka selalu menambahkan satu kursi kosong jika terpaksa makan malam dengan 13 orang undangan, karena mereka percaya bahwa apabila Cuma ada 13 kursi, maka salah satu undangan tersebut akan mengalami musibah kematian.
666 dan 13 --- The Satanic Number --- memang sangat dipuja oleh para Templar/Luciferian. Maka jangan heran jika ada banyak sekali symbol-simbol angka itu disisipkan di dalam berbagai aspek kehidupan kita. Percaya? Perlu bukti? Skeptis? Berpikir ini Cuma kebetulan? Jawabannya “tidak”. Bersiaplah untuk jawaban selanjutnya.
Langganan:
Postingan (Atom)