Mungkin banyak orang
yang beranggapan bahwa 13 itu angka sial. Dan kebanyakan orang itu pula
berusaha untuk menjauhi hal-hal yang berbau angka 13. Kesalahan perspektif
ini sudah berlangsung berpuluh-puluh
tahun, tertanam dalam benak masyarakat dunia.
Kecuali mungkin bagi beberapa orang yang masih mengguanakan akal
sehatnya untuk tidak memikirkan hal-hal yang tidak masuk akal seperti itu.
Padahal sesungguhnya,
siapa bilang 13 itu angka sial? Malah
ada beberapa golongan yang menganggap bahwa adalah angka yang sempurna. Berada
di atas angka 12, yang ,menurut kepercayaan kuno adalah angka yang sempurna,
berarti 13 adalah derajat di atas kesempurnaan. Kesempurnaan diatas
kesempurnaan. Golongan yang percaya akan hal ini adalah golongan
Mason/Templar/Luciferian. Do yo know about luciferian? About Templar? About
George Washington?
Sejarah penanaman
kepercayaan bahwa 13 adalah angka sial berasal dari Eropa. Berawal dari sebuah
kejadian penting pada tahun 1307 di Prancis yaitu pembasmian para templar atas
perintah dari Paus Clement III untuk membantu tentara Prancis dibawah Raja
Philip IV menumpas Ksatria Templar dari seluruh Eropa. Tepatnya pada hari
Jumat, 13 Oktober 1307. Baik Paus Clement III maupun Raja Philip IV pasti tahu
bahwa para Templar sangat memuja angka 13. Karena itu mereka sengaja membuat
momentum tanggal tersebut untuk menghajar Templar.
Ada segelintir tokoh
dunia yang sangat mempercayai bahwa 13 adalah angka yang membawa petaka
--penyakit kepercayaan ini bernama TriskaidekaphobiaI—contohnya
seperti Napoleon dan Franklin Delano Roosevelt. Mereka selalu menambahkan satu
kursi kosong jika terpaksa makan malam dengan 13 orang undangan, karena mereka
percaya bahwa apabila Cuma ada 13 kursi, maka salah satu undangan tersebut akan
mengalami musibah kematian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar