Minggu, 04 Maret 2012

Siapa Bilang 13 Angka Sial??


Mungkin banyak orang yang beranggapan bahwa 13 itu angka sial. Dan kebanyakan orang itu pula berusaha untuk menjauhi hal-hal yang berbau angka 13. Kesalahan perspektif ini sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun, tertanam dalam benak masyarakat dunia. Kecuali mungkin bagi beberapa orang yang masih mengguanakan akal sehatnya untuk tidak memikirkan hal-hal yang tidak masuk akal seperti itu.
Padahal sesungguhnya, siapa bilang 13 itu angka sial? Malah ada beberapa golongan yang menganggap bahwa adalah angka yang sempurna. Berada di atas angka 12, yang ,menurut kepercayaan kuno adalah angka yang sempurna, berarti 13 adalah derajat di atas kesempurnaan. Kesempurnaan diatas kesempurnaan. Golongan yang percaya akan hal ini adalah golongan Mason/Templar/Luciferian. Do yo know about luciferian? About Templar? About George Washington?
Sejarah penanaman kepercayaan bahwa 13 adalah angka sial berasal dari Eropa. Berawal dari sebuah kejadian penting pada tahun 1307 di Prancis yaitu pembasmian para templar atas perintah dari Paus Clement III untuk membantu tentara Prancis dibawah Raja Philip IV menumpas Ksatria Templar dari seluruh Eropa. Tepatnya pada hari Jumat, 13 Oktober 1307. Baik Paus Clement III maupun Raja Philip IV pasti tahu bahwa para Templar sangat memuja angka 13. Karena itu mereka sengaja membuat momentum tanggal tersebut untuk menghajar Templar.
Ada segelintir tokoh dunia yang sangat mempercayai bahwa 13 adalah angka yang membawa petaka --penyakit kepercayaan ini bernama TriskaidekaphobiaI—contohnya seperti Napoleon dan Franklin Delano Roosevelt. Mereka selalu menambahkan satu kursi kosong jika terpaksa makan malam dengan 13 orang undangan, karena mereka percaya bahwa apabila Cuma ada 13 kursi, maka salah satu undangan tersebut akan mengalami musibah kematian.
666 dan 13 --- The Satanic Number --- memang sangat dipuja oleh para Templar/Luciferian. Maka jangan heran jika ada banyak sekali symbol-simbol angka itu disisipkan di dalam berbagai aspek kehidupan kita. Percaya? Perlu bukti? Skeptis? Berpikir ini Cuma kebetulan? Jawabannya “tidak”. Bersiaplah untuk jawaban selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar