Selasa, 02 Agustus 2011

Edisi super Khusus_artikel tentang sebuah rahasia peradaban


Rahasia Di Balik Keindahan Piramida


Peradaban kuno sering kali menarik untuk ditelusuri. Berbagai rahasia menakjubkan tersimpan,terkubur bersama peninggalan-peninggalan yang ada. Ada juga banyak rahasia dibalik pembangunan peninggalan bangsa-bangsa peradaban kuno,yang bahkan manusia jaman sekarang pun belum menemukan rahasia-rahasia itu.  Misalnya saja piramida di Mesir.
Bangunan-bangunan piramida yang menakjubkan,mengundang takjub semua kalangan. Termasuk para ahli yang mencoba menemukan rahasia dari pembangunan piramida itu. Bagaimana manusia zaman dulu mengangkat batu-batu besar yang digunakan untuk pembuatan piramida? Dimana mereka bisa menemukan batu-batu besar nan indah seperti itu? Para ahli terus meneliti dan meneliti. Hingga akhirnya, terungkapalah salah satu rahasia itu. Yang digunakan untuk membuat piramida bukanlah batu, tapi adalah TANAH LIAT…
Dalam edisi tanggal 1 Desember 2006, Koran Amerika Times menerbitkan berita ilmiah yang mengkonfirmasi bahwa Firaun menggunakan tanah liat untuk membangun piramida! Menurut penelitian tersebut disebutkan bahwa batu yang digunakan untuk membuat piramida adalah tanah liat yang dipanaskan hingga membentuk batu keras yang sulit dibedakan dengan batu aslinya.
Menurut para ilmuwan, Firaun meracik sendiri bahan-bahan kimia untuk membuat batu penyusun piarmida tersebut.  Komposisinya sangat rahasia dan tidak ada satu ilmuwan pun yang mengetahuinya.
Profesor Gilles Hug dan Michel Profesor Barsoum menegaskan bahwa Piramida yang paling besar di Giza, terbuat dari dua jenis batu: batu alam dan batu-batu yang dibuat secara manual alias olahan tanah liat.
Dan dalam penelitian yang dipublikasikan oleh majalah “Journal of American Ceramic Society”menegaskan bahwa Firaun menggunakan jenis tanah slurry untuk membangun monumen yang tinggi, termasuk piramida. Karena tidak mungkin bagi seseorang untuk mengangkat batu berat ribuan kilogram. Sementara untuk dasarnya, Firaun menggunakan batu alam.
Piramida, dan lumpur yang sudah diolah menurut ukuran yang diinginkan dibakar untuk diletakkan di tempat yang paling tinggi.
Lumpur tersebut merupakan campuran lumpur kapur di tungku perapian yang dipanaskan dengan uap air garam dan berhasil membuat uap air sehingga membentuk campuran tanah liat. Kemudian olahan itu dituangkan dalam tempat yang disediakan di dinding piramida.
Profesor Davidovits telah mengambil batu piramida yang terbesar untuk dilakukan analisis dengan menggunakan mikroskop elektron terhadap batu tersebut dan menemukan jejak reaksi cepat yang menegaskan bahwa batu terbuat dari lumpur. Selama ini, tanpa penggunaan mikroskop elektron, ahli geologi belum mampu membedakan antara batu alam dan batu buatan.
Di zaman dulu, yang mungkin tak se-modern sekarang,telah ditemukan suatu hal yang sangat hebat yang bahkan manusia modern saja tidak bisa menemukan itu.  Subhanallah,Maha Suci Allah yang telah menciptakan bumi dan seluruh isinya, dan telah menciptakan otak yang digunakan oleh manusia untuk mengubah dunia.

                      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar